Harian Mataram - Bank Indonesia (BI) Mataram mencatat pertumbuhan ekonomi NTB tanpa sector pertambangan pada triwulan IV tahun 2011 sebesar 5,21 persen. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan tahun 2011 pertumbuhan ekonomii NTB tanpa sector pertambangan sebesar 5,57 persen. Tapi NTB dinilai belum mampu menyeimbangi pertumbuhan ekonomi dengan inflasi yang terjadi. Sebab, inflasi NTB tahun 2011 mencapai 6,55 persen atau lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat 3,79 persen.
“ Inflasi di NTB tertinggi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Ekonomi Bali dan NTT juga mengalami pertumbuhan cukup significant. Tetapi kedua provinsi itu dapat menyimbangi antara pertumbuhan ekonominya dengan inflasi daerah. Inflasi NTB mengalami peningkatan, yakni 66,38 persen di tahun 2010 menjadi 6,55 persen di tahun 2011,” sebut Deputi Pemimpin BI Mataram, Kamaruddin Nur, saat menggelar jumpa pers, di kantornya, Kamis (1/3).
Kamaruddin menerangkan, laju pertumbuhan ekonomi NTB dengan sector pertambangan masih berada pada teren pertumbuhan negative yang mengalami kontraksi sebesar 3,92 persen. Artinya, terjadi penurunan dibanding triwulan tahun lalu yang terkontraksi sebesar 1,66 persen. Sementara, apabila termasuk sector pertambangan terjadi kontraksi hingga 3,18 persen. Dari sisi permintaan, melambatnya pertumbuhan ekonomi NTB dipengaruhi kontraksi pada kegiatan perdangangan luar negeri, seperti eksport dan import.
“ Meskipun pertubuhan ekonomi NTB melambat, kegiatan konsumsi rumah tangga masih menjadi komponen utama penggerak perekonomian NTB. Dari sisi penawaran, kinerja perekonomian NTB tanpa sector pertambangan menunjukkan peningkatan yang didukung positif oleh pertumbuhan dapa seluruh sector ekonomi,” terangnya.
Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan lanjut Kamaruddin, menjadi sector pertumbuhan ekonomi NTB tertinggi. Kontribusi positif terbesar disumbang sector perdagangan, hotel dan restorant (PHR). Sementara inflasi yang terjadi di NTB dipicu peningkatan harga barang yang dipengaruhi factor cuaca sehingga menggangu produksi dan distribusi barang. Adanya kendala pasokan barang dan peningkatan permintaan barang menyebabkan meningkatnya tekanan laju inflasi NTB, khususnya komoditas bahan makanan dan bahan bakar. (ozi)
SUMBER : http://globalfmlombok.com/content/pertumbuhan-ekonomi-ntb-tanpa-sektor-pertambangan-sebesar-5-57-pers
Posting Komentar