Harian Mataram - Ketua DPRD NTB dituding sebagai biang dari kegagalan penetapan Rancangan APBD Perubahan 2012 yang molor hingga kemarin malam. Kondisi ini dinilai timbul akibat kelalaian Ketua DPRD NTB dalam menyatukan perbedaan di internal DPRD NTB.
Ketua Fraksi PDIP DPRD NTB, H. M. Husni Djibril, B.Sc, kepada Suara NTB, Jumat (14/9) kemarin menjelaskan bahwa sedianya, RAPBD-P 2012 sudah harus disahkan pada Kamis (13/9) lalu. Namun, perbedaan di internal DPRD NTB maupun dengan pihak eksekutif rupanya cukup tajam sehingga kata setuju sulit tercapai.
Walhasil, dua kali skors yang dilakukan pada Kamis malam itu pun tidak mampu menyudahi pertentangan yang ada. Skors pun berlanjut untuk kesekian kalinya dan dijadwalkan paripurna digelar pada Jumat malam.
Husni Djibril tampak cukup berang dengan kondisi ini. Sebab, proses sinkronisasi yang berlangsung sepanjang Jumat kemarin pun menurutnya belum membuahkan hasil. “Sampai sekarang (pukul 19.15 WITA), belum bisa ada kesepahaman. Ini akibat kelalaian Ketua DPRD NTB,” sesalnya.
Husni menyesalkan sikap Ketua DPRD NTB yang lebih mendahulukan berada di ajang PON NTB ketimbang menjalankan tugas utamanya di DPRD NTB. Padahal, menurutnya, kondisi di internal DPRD NTB membutuhkan dukungan kepemimpinan yang solid. Terutama di saat – saat seperti kemarin.
Ia menambahkan bahwa Wakil Ketua DPRD NTB, Suryadi Jaya Purnama yang mengawal pertemuan tersebut juga tampak cukup kewalahan menyatukan perbedaan yang ada. “Komisi – komisi belum ada yang mau mundur, eksekutif juga belum mau mundur. Ini eksekutif berat, komisi mau buang program tidak mungkin. Pak Suryadi pun kewalahan sendiri,” ujarnya menggambarkan rumitnya proses sinkronisasi yang dilakukan.
Husni Djibril mengaku tidak bisa memberikan kepastian soal apakah kondisi itu akan berlanjut hingga paripurna digelar. Hingga berita ini ditulis, paripurna DPRD NTB juga sedang berada dalam ketidakpastian karena proses sinkronisasi masih menemui jalan buntu.
Menurut Husni, kondisi semacam ini harus dievaluasi oleh internal DPRD NTB. “Saya kritisi ketua itu supaya tidak mengabaikan kepentingan rakyat ini. Akhirnya seperti ini. Sehingga deadlock terus,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, Ketua DPRD NTB yang dikonfirmasi melalui ponselnya belum memberikan tanggapan.
Penetapan RAPBD-P Alot
Seperti diketahui, Rapat Paripurna Penetapan RAPBD-P NTB 2012 berjalan cukup alot dan terpaksa diskors hingga dua kali oleh Pimpinan DPRD NTB. APBD -P 2012 yang sudah dibahas intensif oleh DPRD NTB selama dua pekan terakhir sedianya akan disahkan pada Kamis (13/9) malam. Namun, hingga menjelang pelaksanaan rapat pengesahan tersebut, komisi – komisi di DPRD NTB tampaknya masih belum mampu mencapai kesepakatan menyangkut sejumlah item anggaran.
Rapat yang sejatinya dibuka pada 20.00 WITA pun molor hingga menjelang pukul 21.00. Rapat tersebut juga tidak dihadiri oleh dua pimpinan daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur NTB dan hanya diwakili oleh Sekda NTB, H. M. Nur. Kondisi ini, ditambah belum adanya finalisasi dari internal DPRD NTB tak urung membuat paripurna tidak bisa berjalan mulus.
Wakil Ketua DPRD NTB, Suryadi Jaya Purnama, ST, yang membuka sidang, langsung mengajukan usul skors untuk melanjutkan finalisasi. Skors dimanfaatkan untuk kembali merembukkan sejumlah item yang menurut sejumlah anggota DPRD NTB masih belum disepakati. Pantauan Suara NTB, pimpinan fraksi dan komisi di DPRD NTB pun terlibat pembicaraan yang cukup alot.
Saat paripurna dibuka kembali, kata final yang diharapkan rupanya belum juga tercapai. Suryadi pun kembali mengajukan usul agar paripurna kembali diskors hingga Jumat kemarin. Sejumlah anggota DPRD NTB yang hadir pun menyepakati skors tanpa ada interupsi.
Informasi yang berkembang, ada salah satu komisi di DPRD NTB yang masih membutuhkan tambahan anggaran untuk dialokasikan kepada mitra kerja yang membutuhkan tambahan anggaran tersebut. Hal inilah yang diduga memicu rumitnya proses pembahasan tersebut.
Dikonfirmasi usai sidang tersebut, Suryadi tidak banyak menjelaskan apa yang menjadi penyebab alotnya pembahasan tersebut. Setengah berseloroh, ia menjelaskan bahwa dua kali skors tersebut masih bisa dimaklumi. “Masih mending cuma dua kali,” ujarnya sembari tersenyum simpul. (aan)
SUMBER :
Penetapan RAPBD-P 2012 Molor F-PDIP Salahkan Ketua DPRD NTB
Written By kampung mafia on Minggu, 16 September 2012 | 23.00
Label:
berita,
kota mataram
Posting Komentar